Bandar Lampung, 29 April 2024. Di Hotel Kurnia Perdana, Lampung, sejumlah pemangku kepentingan dan masyarakat bergabung dalam upaya meningkatkan kualitas hidup di pedesaan melalui kegiatan pelatihan SmartVillage yang diinisiasi oleh Pusat Pendidikan dan Pelatihan Seriwijaya. Acara ini menjadi forum penting untuk memperkuat kemandirian desa dengan penerapan teknologi terkini.

Dengan pembicara utama Ibu Devita, seorang pejabat dari Dinas PMDT Provinsi Lampung yang ahli dalam inisiatif SmartVillage, pelatihan ini menyoroti pentingnya penerapan teknologi dalam transformasi pedesaan modern. Kegiatan ini merupakan tonggak penting dalam pengembangan desa-desa di era digital. Mengusung tema "Membangun Desa Mandiri dan Berkelanjutan Melalui SmartVillage", peserta pelatihan diajak untuk memahami peran teknologi dalam meningkatkan kualitas layanan publik, pertanian, kesehatan, dan infrastruktur di tingkat desa.

Salah satu aspek penting yang dibahas adalah pengelolaan sumber daya alam secara efisien dan berkelanjutan melalui teknologi. Ibu Devita menyoroti pentingnya integrasi sistem informasi dalam pengelolaan sumber daya alam, yang dapat membantu desa-desa dalam merencanakan penggunaan lahan secara bijak, meningkatkan produktivitas pertanian, dan menjaga lingkungan.

Selain itu, penerapan teknologi dalam sektor kesehatan juga menjadi fokus pembahasan. Peserta diberi wawasan tentang bagaimana teknologi dapat membantu dalam memperluas akses terhadap layanan kesehatan di daerah terpencil, pemantauan kesehatan masyarakat, dan penyediaan informasi kesehatan yang akurat. Pelatihan ini juga menyoroti pentingnya kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat dalam mewujudkan SmartVillage. Dengan memanfaatkan teknologi sebagai alat untuk mempercepat pembangunan desa, diharapkan akan terjadi peningkatan signifikan dalam kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat pedesaan.

Kegiatan pelatihan SmartVillage di Hotel Kurnia Perdana tidak hanya memberikan pemahaman yang mendalam tentang pentingnya teknologi dalam pengembangan desa, tetapi juga menjadi momentum untuk membangun jejaring dan kolaborasi yang kuat di antara para pemangku kepentingan. Dengan semangat inovasi dan kolaborasi yang kuat, terbuka lebar potensi untuk menciptakan desa-desa yang mandiri, berkelanjutan, dan berdaya saing di era digital.